Saturday, February 23, 2008

TTM vs HTS

(diambil dari buku "Bukan Binatang Biasa" karangan Raditya Dika. Diperuntukkan buat temen-temen yang lagi bingung mau TTM-an apa HTS-an.. *eh bukannya sama yah?* )

Hallow, tabib yang jenius.Masalahnya aku ada banyak banget hal yang susah dimengerti. Salah satunya TTM dan HTS. Tabib setuju nggak sech dengan TTM dan HTSan? Kok orang-orang pada mau, ya dijadikan status nggak jelas?
ilya ChiE-QeeL, Jakarta

Halo temanku yang cihui,
Emang,jujur, Tabib harus akui, sekarang banyak sekali orang yang TTM dan HTS. Tabib paling gak suka sama TTM. Yang jelas artinya tuh Teman Tapi Morotin kan? Itu sangat berbahaya sekali. Terutama kalo kamu berteman dengan dukun sunat. Mereka hobi banget morotin celana (jelas, tuntutan profesi) .Tabib juga pernah TTM, temenan sama dukun sunat. Susah banget. Pusing tujuh keliling. Dikit-dikit morotin.

Tabis lebih senang HTS, Hubungan Tanpa Senter. Menurut Tabib, HTS itu sangatlah normal. Dua orang yang saling mencintai memang sama sekali tidak memerlukan senter untuk menjaga cinta mereka. Kalau ada senter ya bagus, gak gelap kalo mati lampu. Kalalu gak ada senter, so what? Temanku, mungkin kamu masih terlalu muda untuk tahu ini, tapi ketahuilah, cinta kamu akan abadi dengan atau tanpa senter. So, mulailah HTS dari sekarang.

Piss, love and kayang!

No comments: