Saturday, December 26, 2009

Cina..

Barusan ngepak kemaren malam.. dengan perasaan paranoid karena entah udah berapa banyak orang yang bilang di Beijing lagi dingin minta ampun, termasuk temenku yang orang Beijing.. Huhu.. Yah, kalaupun nantinya aku mati beku di Cina..

. . . .

Ok, mari ganti topiknya. Tadinya waktu memutuskan pergi ke Cina, cuma spontan aja *ok not that spontan sih.. Lebih tepatnya sih nekat..*, tapi semakin lama.. jadi semakin excited.. Bagaimanapun juga, itu dataran tempat nenek moyangku berasal, yang waktu kecil sering diceritakan papaku sebagai "orang-orang keturunan Naga". Nasib punya Bapak yang supporter Cina abis, aku tau bahwa orang-orang Cina itu dulunya ilmuwan, dokter, astronom, pelaut, sastrawan dan seniman yang handal2. Coba ya, kertas, buku, tinta, bubuk mesiu, sutra, kompas dan masih banyak lagi itu kan asal mulanya dari Cina.. Nggak lupa teknik arsitekturnya yang semakin aku dalami, semakin mempesona.. Belum lagi, kung-fu.. karena pada saat anak2 cewek lain mengidolakan Hanson, Westlife, 5566, Rain sampe kini Robert Pattinson, aku tetap setia pada Jet Li dan Jackie Chan, hasil 'didikan' papa dari kecil yang setiap ada film kung-fu baru bakal membonceng aku naik motor untuk nonton di bioskop.. *Salah satu kenangan masa kecil paling indah =) *

Tetep aja, sulit banget buatku untuk merasa 'Cina'.. Bahkan aku nggak bisa jatuh cinta dengan bahasa dan budayanya seperti aku jatuh cinta dengan bahasa Indonesia atau Perancis.. Padahal, bukannya nggak keren juga. Ada untungnya juga trip ke Cina. Untuk persiapan, aku banyak baca buku tentang sejarah Cina, Cina kuno, arsitektur Cina dan urban planning-nya budaya Cina dan cara orang2nya berkomunikasi.. Paling nggak sekarang aku lumayan curious tentang Cina. Baru nyadar bahwa menjadi "keturunan Cina" cuma berarti kakekku adalah orang Cina yang migrasi ke Indonesia, itu saja, karena soal budaya dan tradisi Cina, aku sama sekali buta. Deg2an juga karena mata sipitku pasti bakal bikin masalah kalo aku nekat ngomong bahasa inggris di sana.. Udah siap2 mental untuk dipanggil "Cina aspal" - asli tapi palsu..

Selain itu, anehnya Cina, apa yang dilihat di film, dibaca di buku2 filosofi, beda dengan apa yang kudengar dari sekeliling beberapa tahun terakhir ini..

Di film2, orang2 Cina punya nilai moral yang tinggi, rasa setia kawan, integritas, prinsip.. Tapi, coba, dari mulai guruku, teman, sampe papaku sendiri *seperti ditulis di atas, supporter Cina abis* bilang hati2 sama orang Cina, karena mereka itu paling licik, paling cari untung, penuh tipu daya.. Cewek2 Cina konon terkenal agresif, businessman2 Cina terkenal menghalalkan segala cara.. 

Dan lagi, idealnya, setelah melalui proses peradaban 5000 tahun, harusnya orang2 Cina itu sangat berbudaya.. Kenyataannya? Banyak teman2 yang pernah tinggal sehostel dengan orang2 Cina daratan cerita, yang katanya mereka jorok banget lah, suka ambil makanan orang di kulkas lah, kasar etc.. Tambahan lagi, katanya di Cina sekalipun, budaya antri itu nggak ada, orang2nya suka meludah sembarangan, toilet umum nggak bisa diharapkan *masukan dari internet, ditambah cerita trauma mamaku sendiri..*. Waktu tur ke Australia kemaren, sempat ketemu dengan banyak orang Cina, dan berhubung 2 adikku adalah 'pembenci Cina abis', jadinya mereka berdua malah terus-menerus observe kelakuan orang2 Cina itu, dan sering 'laporan' ke aku.. "Ci masa ya tadi ada bapak2 Cina, karena toilet cowoknya ada orang, dia cuek aja lho masuk ke toilet cewek.. Dasar orang Cina..", "Ci, tadi ya aku mo ngantri, trus langsung diserobot segerombolan orang Cina.. Dasar orang Cina.."

Well, well. Apa ya penyebab "keretakan" antara image orang Cina dalam buku2 sastra dengan di dunia nyata ini? Yah walaupun dalam kenyataan juga orang Amerika bukanlah superheroes Hollywood, dan orang India gak joget2 sesering itu... Apa gara2 "Cultural Revolution"nya Mao Tse Tung yang dengan gebleknya malah menyuruh orang2 intellektual pergi ke kampung untuk jadi petani sehingga sekarang budaya Cina jadi kental sifat "kampungan"nya?

Oh well, aku bakal punya kesempatan sendiri untuk pergi dan melihat kehidupan orang Cina, di pusat kebudayaannya lagi, Beijing. Let's see apa setelah ini aku bakal merasa lebih Cina dan lebih bangga mengaku keturunan Cina, atau malah aku menyamar jadi orang Jepang sekalian =D






No comments: