perang otak dan hati

aku bertanya pada hati
,"betul kamu ingin mencinta?"
"iya, iya.muak aku dengan sepi
aku inginkan dia."

pada otak aku berkata,
"siapkah kamu berbagi hidup?"
"tidak, tidak.
sekarang aku belum sanggup."

"kamu terlalu rumit!"
"kamu terlalu bodoh"
"kamu terlalu kukuh!"
"dan kamu, terlalu lemah."

"aku benci dengan sendiri"
"sendiri itu kawan lama"
"sering aku bertanya-tanya"
"jawabannya bukan cinta."

"aku minta, aku mau, aku ingin!"
"tugasku untuk mendiamkanmu!"
"rasa yang dipendam akan mencabikmu"
"logika yang diacuhkan akan menjerumuskanmu."

"dengan kerinduan akan kubakar engkau"
"dengan kesunyian kubekukan engkau"
"dengan sayapku kurengkuh engkau"
"kupatahkan sayap itu tanpa ragu."

"kata-kata manis akan meluluhkanmu"
"argumen-argumen akan menundukkanmu"
"setiap detikmu akan kacau karenaku"
"setiap detik pula aku akan bertahan."

dua suara
satu diri
terjebak lagi
perang otak dan hati.

___

guess which one is "hati" and which is "otak" ;p a general feeling of jiwang-ness (blame the Malaysians for weird vocab! "jiwang" means "rather sad / depressed" ,as far as i know ;p ) has descended upon me, thanx to one week of full-steam revision. Not to mention the sweet, melancholy rhythm of drizzle outside my window...hence the outburst of poetry at a very wrong time...haih.... jiwang, jiwang, go away, come again another day! (man, it's such a good word to use! "jiwang"..hehehe...) must ask sp whether indons can join the anti-jiwang society...