(Shiela's Law: "Ilham selalu datang di saat yang salah.")
Yah....mau diapain lagi...bakal aku laporin ke mamanya nanti si Ilham...
Puisi Fisikawan Patah Hati
Jiwaku beresonansi membayangkan senyummu
Cahaya dirimu yang selalu dan selalu
Jatuh di titik fokus lensa hatiku
Namun..
Resultan gaya kata-katamu nan tajam
Melibas melontar mencabik menghunjam
Seolah engkau mengkalkulasi vektor
Jarak terpendek menusuk hatiku
Engkaulah gaya gravitasi yang menjejakkan kakiku ke bumi
Demikian Hukum Newton berlaku
Namun heran aku karena dirimu
Telah kulakukan serentetan aksi
Mengapa darimu tak ada reaksi?
E = mc kuadrat
Begitu Einstein bernubuat
Besar massa rasa di hatiku,
Cepatnya sarafku bereaksi melihatmu
Tak kunjung menimbulkan energi
Membujukmu berpaling padaku
Segala cara menyampaikan cinta
Konduksi konveksi radiasi, sudah dicoba
Konduktor macam apa harus kupakai?
Beritahu aku, Feynman
Di bagian mana aku lalai?
Memang aku hanya magnet induksi
Tanpa arus listrik yang mampu menarikmu
Biarlah aku jadi tetes minyak milikan
Bolak-balik di ruang hampa,
Selalu dipermainkan
Memang nasibku bukan menjadi pujangga
Hanya seorang fisikawan
___
Note: TIDAK merefleksi kejadian di dunia nyata! tapi ini adalah pertanda aku sudah betul2 jenuh belajar..huhu..rasanya sudah siap sih, tapi juga nggak tau mau ngapain sampai besok..haih...mau tulis puisi arsitek patah hati, tapi kurang etis lah nanti malah bisa2nya jadi kenyataan..
Hueh....Bosan.....
No comments:
Post a Comment