Wednesday, October 24, 2007

I remember....

I remember,once again
It was the first time I met You
I didn't know, there's such love
Freely given to those undeserving

And I held back, not knowing what to do
Should I surrender, are Your promises true?
Is your mercy really meant for me?
Doubts flooded my mind
Would You forgive me?

These filthy lips
Don't deserve
To utter a word of praise
But what else,
What else can I do?
Beholding a God like You

You've taken my heart captive
Ever since
Never to be satisfied again
With any lesser things
You have made my life complete
The reason I live
Jesus,now I realize
How deep
How deep I've fallen in love with You
__
Kuingat lagi , pertama kali
Saat kita bertemu
Ku tak tahu ada cinta
Begitu besar, begitu setia

Aku takut menerimaMu
Takut berserah, pada janjiMu
Apa kasihMu benar untukku?
Kerinduanku
Keraguanku

Bibir ini tak pantas
Tuk memanggil namaMu
Tapi jiwaku
Terlalu bahagia
Menemukan Tuhanku

Kau menawan hatiku
Sejak saat itu
Tak terpuaskan lagi
Oleh apapun yang lain
Kau menjadi tuanku
tujuan hidupku
Baru aku sadari
Betapa aku mencintaiMu
__
Lagu yang aku tulis 5 tahun lalu, waktu baru jadi orang Kristen, waktu Yesus benar2 jadi pusat hidupku dan kebahagiaanku...waktu aku rela bangun jam 5 pagi supaya saat teduhnya bisa lama, nekat "menginjili" orang-orang di kanan-kiri, rindu datang ke gereja, menjalani hari dengan hati yang meluap-luap karena selalu ingat bahwa Yesus sayang padaku....
Ke mana perginya ya semangat dan bara apiku? Baru belakangan saja aku sadar aku harus mulai dari nol lagi, mendisiplinkan diri lagi untuk menempatkan Yesus sebagai prioritas utama, menunjukkan bahwa aku mencintai Yesus dengan tindakan dan bukan cuma omong doang, berhenti berdoa "Yesus, pakai aku" kemudian sibuk sendiri mengerjakan tugas.
Aku tidak mau lagi jadi air yang suam-suam kuku... Sulit memang terus berdoa pagi saat waktu tidur nggak cukup dan nggak tentu. Sulit memang konsentrasi baca Alkitab saat tugas menumpuk dan yang ada di pikiran cuma bagaimana menyelesaikannya. Sulit memang punya waktu untuk menjadi saksi bagi orang lain saat waktu untuk diri sendiri saja tidak ada. Tapi aku ingat lagi, bahwa saat aku begitu dekat dengan Dia, betapa bahagia dan damainya hari-hariku, sesulit apa pun juga.

Akan berusaha berhenti jadi hipokrit super sibuk, dan memulai proses jatuh cinta lagi. Kepada Dia yang memenuhkanku, memahamiku, mencintaiku.

Amin.

No comments: